Tuesday, January 14, 2025

Los Angeles Jadi Neraka: Kuasa Allah Tiada Tara

Los Angeles Jadi Neraka Dunia

 

ID.BERBAGIKEBAIKAN.COM- Kun fayakun! Jadilah, maka terjadilah! Bila Allah subhanahu wa ta'ala menghendaki, apa pun bisa terjadi. Sekalipun orang menganggap mustahil atau tidak mungkin. Sebagaimana siapa yang menyangka bila beberapa wilayah di Los Angeles mengalami kebakaran dahsyat bak neraka?

Adalah Donal Trump, Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), pada Selasa (7/1/2025) telah melontarkan ancaman dengan menyatakan “neraka” akan terjadi di Timur Tengah jika Hamas tidak membebaskan semua sandera Israel yang ditawan di Gaza sebelum dia dilantik pada 20 Januari. Dan pada hari yang sama, kebakaran dahsyat melanda Los Angeles yang digambarkan media-media seperti “neraka.”

Saat itu, Trump berpidato di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, AS, “It will not be good for Hamas and it will not be good, frankly, for anyone. All hell will break out. I don’t have to say anymore, but that’s what it is” (edition.cnn.com, 7/1/2025). Dalam bahasa Indonesia berarti, “Ini tidak akan baik untuk Hamas dan terus terang, ini tidak akan baik juga, untuk siapa pun. Semua neraka akan pecah. Saya tidak perlu mengatakan apa-apa lagi, tapi begitulah adanya.”

Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Domal Trump. Foto: antaranews.com/canva

Bisa jadi, itulah jawaban Allah subhanahu wa ta'ala atas doa-doa anak Palestina selama ini. Ada sebuah video seorang anak Gaza berdoa dalam tangisnya di antara reruntuhan. "Ya Allah, tunjukkan kami hari kelam bagi mereka. Ya Allah, balas dendam kepada mereka lebih parah. Ya Allah, Engkau lebih kuat dibanding mereka semua" (akun Instagram garishidayah). Ketika doa banyak hamba yang terzalimi naik ke langit, bukankah mudah bagi Allah untuk mengabulkan dan menunjukkan secara langsung kuasa-Nya?

 

Sebaik-baik Pembuat Makar 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan peringatan kepada umatnya agar berhati-hati dengan orang yang terzalimi. "Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketika ribuan doa warga Palestina terpanjat di antara ledakan bom, desingan peluru, dan mayat berserakan di balik puing reruntuhan, hingga mengguncang Arsy Allah, tidakkah kaum Zionis laknatullah dan para sekutunya takut akan balasan Allah pada mereka?

Kebakaran dahsyat di Los Angeles adalah salah satu bukti "Gusti Allah mboten sare. Allah tidak pernah tidur." Mungkin selama ini mereka merasa semua kejahatannya tidak akan ada yang membalas. Sehingga dengan pongah terus membombardir rakyat Palestina demi merebut tanah suci umat Islam dari tangan para ksatria.

Tapi lihatlah, Allah Mahahebat dalam membuat balasan. Ancaman neraka dari Trump, pada hari itu juga dibayar kontan oleh Allah. Kebakaran ini menjadi bencana paling merusak dan mengerikan dalam sejarah California, AS.

Kebakaran masih belum bisa dikendalikan hingga hari ketujuh tanggap bencana, Selasa (14/1/2025) dan menewaskan 24 orang. Kantor berita Associated Press, Senin (13/1/2025) melaporkan, area yang terbakar mencapai 160 kilometer persegi. Dampak lainnya, 100.000 orang terpaksa mengungsi karena api yang semula membakar hutan dan lahan merambat ke pemukiman dan kawasan bisnis. Pun menghancurkan 12.300 bangunan, termasuk menghanguskan rumah sejumlah pesohor, salah satunya Paris Hilton (kompas.com, 13/1/2025).

Ya, bisa jadi inilah "pertunjukan luar biasa" yang Allah ta'ala sajikan bagi kelompok manusia yang sok-sokan bikin makar dan melupakan siapakah pemilik makar sesungguhnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَٰكِرِينَ

"Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya" (QS. Ali 'Imran: 54).

Wahbah al-Zuhaili menjelaskan ayat di atas dengan mengambil ibrah dari kisah Nabi Isa alaihissalam bersama kaum al-Hawariyyun dalam mendakwahkan risalah Ilahi kepada kaumnya. Terjadilah permusuhan keras dari kalangan Yahudi hingga rencana penangkapan dan pembunuhan terhadap Nabi Isa beserta pengikutnya. Tak hanya fisik, tetapi juga pembunuhan karakter. Terlebih ketika Nabi Isa dihadapkan pada situasi penjajahan Romawi di negerinya yang menjadikan tantangan dakwahnya lebih besar.

Senada dengan ath-Thabari yang menyatakan bahwa Allah menyelamatkan Nabi Isa dan pengikutnya dari segala tipu daya para penentang dakwah beliau dengan penyerupaan wajah salah seorang pengkhianat dengan wajah sang Nabi. Al-Zuhaili menambahkan, kisah ini menjadi penguat keimanan untuk terus menyuarakan kebenaran walau ada tantangan dan risiko (Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir fi al-’Aqidah wa al-Shari’ah wa al-Manhaj, Juz 3, hal 264-265).

Dengan demikian, yakinlah bahwa sekuat apa pun makar kaum kafir dalam memusuhi umat Islam, tapi makar Allah subhanahu wa ta'ala jauh lebih kuat bahkan tak tertandingi.

 

Percaya Janji Allah dan Rasul-Nya

Dari kebakaran Los Angeles, kita belajar beberapa hal. Pertama, siapa yang menanam, dialah yang bakal menuai. Balasan Allah pada setiap perbuatan itu nyata. Entah akan ditimpakan di dunia atau di akhirat nantinya.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Oleh karena itu, jangan sekali-kali engkau mengira bahwa Allah mengingkari janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi mempunyai pembalasan" (QS. Ibrahim: 47).

Ucapan jahat Trump akan menciptakan neraka di Gaza, pantas dibalas oleh Allah ta'ala dengan azab dahsyat dan sangat mengerikan berupa api membara kepada rakyatnya, khususnya di Los Angeles, negara bagian California, AS.

Ada komentar menarik dari seorang ulama Al-Azhar, yakni Syekh Dr. Kamal Barbari hafizhahullah, “Sesungguhnya Allah ingin agar semua orang tahu bahwa segala sesuatu itu ada di tangan-Nya, dan bahwa tidak boleh seorang pun berkata, 'Aku akan membuat daerah ini dan itu menjadi neraka.' Jadi Allah sajalah yang telah menciptakan surga dan neraka, dan di tangan-Nya saja segala sesuatunya. Allah telah menjawab (ucapan itu) dengan api yang menyala-nyala dan tidak ada seorang manusia yang mampu memadamkannya, agar semua orang tahu bahwa Allah sajalah yang memegang kendali atas urusan-Nya. Dan Allah sungguh telah mengubah sejumlah wilayah di Amerika Serikat menjadi neraka dan manusia tidak mampu memadamkan apinya, dengan tujuan bahwa Allah ingin menunjukkan kepada mereka sebagian dari apa yang telah Allah lakukan agar mereka dapat kembali (ke jalan yang benar)” (almasryalyoum.com).

Kedua, bangsa-bangsa adidaya di masa lalu binasa karena azab Allah dalam sekejap habis tak tersisa. Allah ta'ala berfirman, "Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) 'Ad? (Yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum 'Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain. Dan (terhadap) kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah. Dan (terhadap) Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, Lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu, Karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka. Sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi" (QS. Al Fajr: 6-14).

Kota maksiat kaum Pompeii
Kota 'Maksiat' Pompeii yang pernah diazab Allah Taala akibat kemaksiatan. Foto: Detik.com/canva

Semua ini untuk menyadarkan manusia, bahwa di dunia ini tidak ada yang bisa melakukan apa pun seenaknya. Semua pasti akan dibayar cash, sekarang atau nanti. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فكما تدين تدان

"Sebagaimana kamu memberi pinjaman, begitulah kamu akan dibayar."

Ketiga, percaya janji Allah dan bisyarah (kabar gembira) Rasulullah. Kebakaran Los Angeles membuktikan kebenaran firman-Nya tentang siapakah pemilik makar sejati dan balasan bagi kaum yang menyelisihi. Selain itu, orang beriman juga mempercayai bisyarah Rasulullah, kelak akan ada khilafah 'ala minhajin nubuwah yang menyatukan dan melindungi umat Islam hingga mampu membebaskan Al Aqsha.

Hudzaifah radiyallahuanhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, "Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Kemudian Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Lalu akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan. Ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali khilafah yang mengikuti manhaj kenabian” (HR. Ahmad, Abu Dawud, ath-Thayalisi, dan al-Bazzar).

 

Kontributor: Puspita Satyawati (Pemimpin Redaksi Muslimah Inspiratif, Narasumber Kajian Keislaman)