ID.BERBAGIKEBAIKAN.COM- Kun fayakun! Jadilah, maka terjadilah! Bila Allah subhanahu wa ta'ala menghendaki, apa pun bisa terjadi. Sekalipun orang menganggap mustahil atau tidak mungkin. Sebagaimana siapa yang menyangka bila beberapa wilayah di Los Angeles mengalami kebakaran dahsyat bak neraka?
Adalah Donal Trump, Presiden
Terpilih Amerika Serikat (AS), pada Selasa (7/1/2025) telah melontarkan ancaman
dengan menyatakan “neraka” akan terjadi di Timur Tengah jika Hamas tidak
membebaskan semua sandera Israel yang ditawan di Gaza sebelum dia dilantik pada
20 Januari. Dan pada hari yang sama, kebakaran dahsyat melanda Los Angeles yang
digambarkan media-media seperti “neraka.”
Saat itu, Trump berpidato di
Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, AS, “It will not be good for Hamas and it
will not be good, frankly, for anyone. All hell will break out. I don’t have to
say anymore, but that’s what it is” (edition.cnn.com, 7/1/2025). Dalam
bahasa Indonesia berarti, “Ini tidak akan baik untuk Hamas dan terus terang,
ini tidak akan baik juga, untuk siapa pun. Semua neraka akan pecah. Saya tidak
perlu mengatakan apa-apa lagi, tapi begitulah adanya.”
![]() |
Presiden Amerika Serikat, Domal Trump. Foto: antaranews.com/canva |
Bisa jadi, itulah jawaban Allah subhanahu
wa ta'ala atas doa-doa anak Palestina selama ini. Ada sebuah video seorang
anak Gaza berdoa dalam tangisnya di antara reruntuhan. "Ya Allah,
tunjukkan kami hari kelam bagi mereka. Ya Allah, balas dendam kepada mereka
lebih parah. Ya Allah, Engkau lebih kuat dibanding mereka semua" (akun
Instagram garishidayah). Ketika doa banyak hamba yang terzalimi naik ke langit,
bukankah mudah bagi Allah untuk mengabulkan dan menunjukkan secara langsung
kuasa-Nya?
Sebaik-baik
Pembuat Makar
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam telah memberikan peringatan kepada umatnya agar berhati-hati dengan
orang yang terzalimi. "Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang
terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah" (HR.
Bukhari dan Muslim).
Ketika ribuan doa warga Palestina
terpanjat di antara ledakan bom, desingan peluru, dan mayat berserakan di balik
puing reruntuhan, hingga mengguncang Arsy Allah, tidakkah kaum Zionis laknatullah
dan para sekutunya takut akan balasan Allah pada mereka?
Kebakaran dahsyat di Los Angeles
adalah salah satu bukti "Gusti Allah mboten sare. Allah tidak pernah
tidur." Mungkin selama ini mereka merasa semua kejahatannya tidak akan ada
yang membalas. Sehingga dengan pongah terus membombardir rakyat Palestina demi
merebut tanah suci umat Islam dari tangan para ksatria.
Tapi lihatlah, Allah Mahahebat
dalam membuat balasan. Ancaman neraka dari Trump, pada hari itu juga dibayar
kontan oleh Allah. Kebakaran ini menjadi bencana paling merusak dan mengerikan
dalam sejarah California, AS.
Kebakaran masih belum bisa
dikendalikan hingga hari ketujuh tanggap bencana, Selasa (14/1/2025) dan
menewaskan 24 orang. Kantor berita Associated Press, Senin (13/1/2025)
melaporkan, area yang terbakar mencapai 160 kilometer persegi. Dampak lainnya,
100.000 orang terpaksa mengungsi karena api yang semula membakar hutan dan
lahan merambat ke pemukiman dan kawasan bisnis. Pun menghancurkan 12.300
bangunan, termasuk menghanguskan rumah sejumlah pesohor, salah satunya Paris
Hilton (kompas.com, 13/1/2025).
Ya, bisa jadi inilah
"pertunjukan luar biasa" yang Allah ta'ala sajikan bagi
kelompok manusia yang sok-sokan bikin makar dan melupakan siapakah
pemilik makar sesungguhnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ
ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَٰكِرِينَ
"Orang-orang kafir itu
membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah
sebaik-baik pembalas tipu daya" (QS. Ali 'Imran: 54).
Wahbah al-Zuhaili menjelaskan
ayat di atas dengan mengambil ibrah dari kisah Nabi Isa alaihissalam bersama kaum
al-Hawariyyun dalam mendakwahkan risalah Ilahi kepada kaumnya. Terjadilah
permusuhan keras dari kalangan Yahudi hingga rencana penangkapan dan pembunuhan
terhadap Nabi Isa beserta pengikutnya. Tak hanya fisik, tetapi juga pembunuhan
karakter. Terlebih ketika Nabi Isa dihadapkan pada situasi penjajahan Romawi di
negerinya yang menjadikan tantangan dakwahnya lebih besar.
Senada dengan ath-Thabari yang
menyatakan bahwa Allah menyelamatkan Nabi Isa dan pengikutnya dari segala tipu
daya para penentang dakwah beliau dengan penyerupaan wajah salah seorang
pengkhianat dengan wajah sang Nabi. Al-Zuhaili menambahkan, kisah ini menjadi
penguat keimanan untuk terus menyuarakan kebenaran walau ada tantangan dan
risiko (Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir fi al-’Aqidah wa al-Shari’ah wa
al-Manhaj, Juz 3, hal 264-265).
Dengan demikian, yakinlah bahwa
sekuat apa pun makar kaum kafir dalam memusuhi umat Islam, tapi makar Allah subhanahu
wa ta'ala jauh lebih kuat bahkan tak tertandingi.
Percaya Janji Allah dan Rasul-Nya
Dari kebakaran Los Angeles, kita
belajar beberapa hal. Pertama, siapa yang menanam, dialah yang bakal
menuai. Balasan Allah pada setiap perbuatan itu nyata. Entah akan ditimpakan di
dunia atau di akhirat nantinya.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
"Oleh karena itu, jangan sekali-kali engkau mengira bahwa Allah
mengingkari janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa
lagi mempunyai pembalasan" (QS. Ibrahim: 47).
Ucapan jahat Trump akan
menciptakan neraka di Gaza, pantas dibalas oleh Allah ta'ala dengan azab
dahsyat dan sangat mengerikan berupa api membara kepada rakyatnya, khususnya di
Los Angeles, negara bagian California, AS.
Ada komentar menarik dari seorang
ulama Al-Azhar, yakni Syekh Dr. Kamal Barbari hafizhahullah,
“Sesungguhnya Allah ingin agar semua orang tahu bahwa segala sesuatu itu ada di
tangan-Nya, dan bahwa tidak boleh seorang pun berkata, 'Aku akan membuat daerah
ini dan itu menjadi neraka.' Jadi Allah sajalah yang telah menciptakan surga
dan neraka, dan di tangan-Nya saja segala sesuatunya. Allah telah menjawab
(ucapan itu) dengan api yang menyala-nyala dan tidak ada seorang manusia yang
mampu memadamkannya, agar semua orang tahu bahwa Allah sajalah yang memegang
kendali atas urusan-Nya. Dan Allah sungguh telah mengubah sejumlah wilayah di
Amerika Serikat menjadi neraka dan manusia tidak mampu memadamkan apinya,
dengan tujuan bahwa Allah ingin menunjukkan kepada mereka sebagian dari apa
yang telah Allah lakukan agar mereka dapat kembali (ke jalan yang benar)”
(almasryalyoum.com).
Kedua, bangsa-bangsa adidaya di masa lalu binasa karena azab
Allah dalam sekejap habis tak tersisa. Allah ta'ala berfirman, "Tidakkah
engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) 'Ad?
(Yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum 'Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang
tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri
lain. Dan (terhadap) kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah. Dan
(terhadap) Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar), yang
berbuat sewenang-wenang dalam negeri, Lalu mereka banyak berbuat kerusakan
dalam negeri itu, Karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka.
Sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi" (QS. Al Fajr: 6-14).
![]() |
Kota 'Maksiat' Pompeii yang pernah diazab Allah Taala akibat kemaksiatan. Foto: Detik.com/canva |
Semua ini untuk menyadarkan
manusia, bahwa di dunia ini tidak ada yang bisa melakukan apa pun seenaknya.
Semua pasti akan dibayar cash, sekarang atau nanti. Sebagaimana sabda
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فكما تدين تدان
"Sebagaimana kamu memberi
pinjaman, begitulah kamu akan dibayar."
Ketiga, percaya janji Allah dan bisyarah (kabar
gembira) Rasulullah. Kebakaran Los Angeles membuktikan kebenaran firman-Nya
tentang siapakah pemilik makar sejati dan balasan bagi kaum yang menyelisihi.
Selain itu, orang beriman juga mempercayai bisyarah Rasulullah, kelak akan ada khilafah
'ala minhajin nubuwah yang menyatukan dan melindungi umat Islam hingga
mampu membebaskan Al Aqsha.
Hudzaifah radiyallahuanhu
berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda, "Di tengah-tengah kalian terdapat zaman
kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat
zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang
mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu
Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan
ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada.
Kemudian Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya.
Lalu akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan. Ia juga ada dan atas izin
Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali khilafah yang mengikuti
manhaj kenabian” (HR. Ahmad, Abu Dawud, ath-Thayalisi,
dan al-Bazzar).