Sunday, October 6, 2024

Cara Menyiapkan Kematian yang Indah

Cara Menyiapkan Kematian yang Indah

 

ID.BERBAGIKEBAIKAN.COM- Innaa lillaahi wa inaa ilaihi raaji'uun. Kabar meninggalnya Marissa Haque mengejutkan banyak pihak. Sebab artis yang juga politisi dan dosen itu meninggal secara mendadak saat tidur, tanpa ada tanda-tanda sakit apa pun. Jenazahnya telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024).

Tampak sang suami yang juga musisi senior, Ikang Fawzi sangat bersedih dengan kepergian istri tercinta secara mendadak. Pun dua putri mereka yang sangat berduka atas kepergian ibunda (jawapos.com, 2/10/2024).

Entah telah memiliki firasat atau tidak, kabarnya dua pekan sebelum meninggal Marissa banyak bicara soal kematian. Baik kepada kedua putrinya maupun mahasiswinya. Saat menjadi pembicara di Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII Yogyakarta, Sabtu (28/9/2024), ia menyampaikan bahwa semakin bertambah usia ia ingin menjadi insan kamil, berbagi ilmu sekaligus menuntut ilmu. Kalau tiba-tiba Allah memanggil pulang ke rumah abadi kita, ia berharap masuk surga. Ia pun menyampaikan, meninggal itu tak harus menunggu tua atau sakit. Kapan pun Allah bisa memanggil (IG INews)

Marissa Haque
Marissa Haque. Foto: Geriati.id

Ya, kematian itu pasti akan tiba. Betul kata Marissa almarhumah. Tak harus menunggu tua. Tak mesti didahului sakit. Dan ketika saat terakhir itu tiba, kita tak bisa memajukan atau memundurkan meski hanya satu detik. Juga tak bisa menghindar meski pergi ke tempat yang paling tersembunyi sekalipun.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (QS. Al A'raf: 34). Maka, telah siapkah diri ini ketika kelak Malaikat Maut datang menghampiri?

 

Tanda Husnul Khatimah

Kebanyakan manusia tentu bercita-cita husnul khatimah yaitu keadaan orang yang mati secara baik. Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengingatkan setiap mukmin agar keislamannya tetap terjaga hingga ajalnya tiba. "Hai orang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam" (QS. Ali Imran: 102).

Anda ingin husnul khatimah? Berikut insya Allah tanda-tandanya. Pertama, mengucapkan kalimat syahadat saat akan meninggal. Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّة

"Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah kalimat 'laa ilaha illallah,' maka dia akan masuk surga" (HR. Abu Dawud).

Kedua, meninggal dunia pada malam atau hari Jumat. Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam menyampaikan, "Tidaklah seorang Muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur" (HR. Ahmad, Tirmidzi).

Ketiga, disebut syahid selain syahid di medan perang. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam menjelaskan, "Orang-orang mati syahid selain terbunuh di jalan Allah itu tujuh orang, yaitu korban wabah, mati tenggelam (ketika melakukan safar dalam rangka ketaatan), yang punya luka pada lambung lalu mati, mati karena penyakit perut, korban kebakaran, yang mati tertimpa reruntuhan, dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan (dalam keadaan nifas atau dalam keadaan bayi masih dalam perutnya)" (HR. Abu Dawud).

Keempat, saat nifas atau sedang hamil. Dari Ubadah bin Ash Shamit bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga" (Disebutkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ahkam Al-Janaiz, him. 53. Beliau menyatakan bahwa sanad hadis ini shahih).

Kelima, karena begal dan hartanya dirampas. Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam mengingatkan, "Siapa yang dibunuh karena membela hartanya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela keluarganya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela darahnya atau karena membela agamanya, ia syahid" (HR. Abu Dawud, An Nasa'i).

Keenam, dalam mengerjakan amal shalih. Dari Hudzaifah ibnul Yaman, Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah karena mencari wajah Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah Allah kemudian amalnya diakhiri dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa bersedekah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga" (Disebutkan Syaikh Al Albani dalam Ahkam Al-Janaiz, hlm. 58. sanad hadis ini shahih).

Ketujuh, saat menuntut ilmu. Al Hafizh Ibnu 'Abdil Barr berkata, "Siapa yang mati dalam keadaan menuntut ilmu, maka ia berada dalam tanda husnul khatimah karena ia telah mati dalam ketaatan yang sangat besar."

Demikian tanda-tanda husnul khatimah. Mudah-mudahan kelak kita berada dalam keadaan di atas ketika ajal itu menjelang. Aamiin.

Tips Meraih Husnul Khatimah

Tak berhenti hanya pada cita-cita atau keinginan. Husnul khatimah harus diperjuangkan. Berikut ikhtiar yang bisa ditempuh oleh seorang hamba dalam menjemput akhir hayat yang indah;

Pertama, sering mengingat kematian dan siapkan diri demi menyambutnya. Kematian tidak untuk ditakuti tapi untuk disiapkan menemuinya. Ibnu 'Umar r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, "Lalu Mukmin manakah yang paling cerdas? Beliau bersabda, 'Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk untuk alam berikutnya. Itulah mereka yang paling cerdas'" (HR. Ibnu Majah). Yang utama, persiapkan diri dengan meningkatkan takwa, yaitu semakin banyak menaati perintah Allah SWT dan sekuat mungkin meninggalkan larangan-Nya.

Kedua, pahami ajal adalah rahasia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tak ada satu pun manusia mengetahui kelak di angka usia berapa hidupnya berakhir. Maka pergunakan sisa usia dengan sebaik-baiknya. Ingat lima perkara, sebelum lima perkara, kata Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, hidup sebelum mati.

Ketiga, istiqamah beramal shalih. Semua orang hidup pasti bercita-cita husnul khatimah. Dipanggil oleh Allah Ta'ala dalam keadaan terbaik, yaitu kala sedang beribadah atau menunaikan amal shalih. Biasanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengambil nyawa manusia dalam keadaan sebagaimana kebiasaannya. Bila dia seorang ahli shalat, maka Allah akan memanggilnya saat shalat. Banyak kisah seseorang yang mati dalam posisi sujud atau menjadi imam shalat. Pun sebaliknya. Jika biasa minum miras, Allah akan menjemput dalam kondisi mabuk.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi ajal kapan saja dan di mana saja bisa datang. Foto: ASF/Canvapro


Keempat, bila khilaf berbuat dosa atau maksiat, segera memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala seraya taubatan nashuha, dan menebus kesalahan dengan amal baik. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertobat" (HR. Tirmidzi).

Kelima, berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberikan penghujung usia yang baik. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mengajarkan doa sebagai berikut,

اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِمَهُ ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ

"Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya, dan jadikan sebaik-baik amalku pada akhir hayatku, dan jadikan sebaik-baik hariku pada saat aku bertemu dengan-Mu (di hari kiamat)" (HR. Ibnu As Sunni).

Oleh karena itu, selama nyawa masih menempel di jiwa, nafas terhela, detak jantung berirama, darah mengalir merata, artinya Allah Ta'ala masih memberi kesempatan untuk terus memperbaiki amal, bertobat dari berbagai kesalahan. Hingga kelak Dia menjemput kita dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin. []

 

 

 

Kontributor: Puspita Satyawati

(Pemimpin Redaksi Muslimah Inspiratif, Narasumber Kajian Islam)

 

Kirimkan Wakaf Jariyah untuk Pembangunan Asrama santri ke link https://linktr.ee/id.berbagikebaikan