ID.BERBAGIKEBAIKAN.COM- Innaa lillaahi wa inaa ilaihi raaji'uun. Kabar meninggalnya Marissa Haque mengejutkan banyak pihak. Sebab artis yang juga politisi dan dosen itu meninggal secara mendadak saat tidur, tanpa ada tanda-tanda sakit apa pun. Jenazahnya telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024).
Tampak
sang suami yang juga musisi senior, Ikang Fawzi sangat bersedih dengan
kepergian istri tercinta secara mendadak. Pun dua putri mereka yang sangat
berduka atas kepergian ibunda (jawapos.com, 2/10/2024).
Entah
telah memiliki firasat atau tidak, kabarnya dua pekan sebelum meninggal Marissa
banyak bicara soal kematian. Baik kepada kedua putrinya maupun mahasiswinya.
Saat menjadi pembicara di Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII Yogyakarta, Sabtu
(28/9/2024), ia menyampaikan bahwa semakin bertambah usia ia ingin menjadi
insan kamil, berbagi ilmu sekaligus menuntut ilmu. Kalau tiba-tiba Allah
memanggil pulang ke rumah abadi kita, ia berharap masuk surga. Ia pun
menyampaikan, meninggal itu tak harus menunggu tua atau sakit. Kapan pun Allah
bisa memanggil (IG INews)
![]() |
Marissa Haque. Foto: Geriati.id |
Ya,
kematian itu pasti akan tiba. Betul kata Marissa almarhumah. Tak harus menunggu
tua. Tak mesti didahului sakit. Dan ketika saat terakhir itu tiba, kita tak
bisa memajukan atau memundurkan meski hanya satu detik. Juga tak bisa
menghindar meski pergi ke tempat yang paling tersembunyi sekalipun.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, “Tiap-tiap umat mempunyai
batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (QS.
Al A'raf: 34). Maka, telah siapkah diri ini ketika kelak Malaikat Maut datang
menghampiri?
Tanda
Husnul Khatimah
Kebanyakan
manusia tentu bercita-cita husnul khatimah yaitu keadaan orang yang mati
secara baik. Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengingatkan setiap
mukmin agar keislamannya tetap terjaga hingga ajalnya tiba. "Hai orang
beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam" (QS. Ali Imran:
102).
Anda
ingin husnul khatimah? Berikut insya Allah tanda-tandanya. Pertama,
mengucapkan kalimat syahadat saat akan meninggal. Nabi Shalallahu
Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ
كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّة
"Barangsiapa
yang akhir perkataannya adalah kalimat 'laa ilaha illallah,' maka dia akan
masuk surga" (HR. Abu Dawud).
Kedua, meninggal
dunia pada malam atau hari Jumat. Nabi Shalallahu
Alaihi Wasallam menyampaikan, "Tidaklah seorang Muslim meninggal pada hari Jumat atau
malam Jumat, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur"
(HR. Ahmad, Tirmidzi).
Ketiga, disebut
syahid selain syahid di medan perang. Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wasallam menjelaskan, "Orang-orang mati syahid selain terbunuh
di jalan Allah itu tujuh orang, yaitu korban wabah, mati tenggelam (ketika
melakukan safar dalam rangka ketaatan), yang punya luka pada lambung lalu mati,
mati karena penyakit perut, korban kebakaran, yang mati tertimpa reruntuhan,
dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan (dalam keadaan nifas atau
dalam keadaan bayi masih dalam perutnya)" (HR. Abu Dawud).
Keempat, saat nifas
atau sedang hamil. Dari Ubadah bin Ash Shamit bahwa Nabi Shalallahu
Alaihi Wasallam bersabda, "Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena
melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya
ke surga" (Disebutkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ahkam Al-Janaiz,
him. 53. Beliau menyatakan bahwa sanad hadis ini shahih).
Kelima, karena begal
dan hartanya dirampas. Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam mengingatkan, "Siapa
yang dibunuh karena membela hartanya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena
membela keluarganya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela darahnya
atau karena membela agamanya, ia syahid" (HR. Abu Dawud, An Nasa'i).
Keenam, dalam mengerjakan
amal shalih. Dari Hudzaifah ibnul Yaman, Nabi Shalallahu
Alaihi Wasallam bersabda, "Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah
karena mencari wajah Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk
surga. Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah Allah kemudian amalnya
diakhiri dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa bersedekah kemudian itu
menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga" (Disebutkan Syaikh Al
Albani dalam Ahkam Al-Janaiz, hlm. 58. sanad hadis ini shahih).
Ketujuh, saat menuntut
ilmu. Al Hafizh Ibnu 'Abdil Barr berkata, "Siapa yang mati dalam keadaan
menuntut ilmu, maka ia berada dalam tanda husnul khatimah karena ia
telah mati dalam ketaatan yang sangat besar."
Demikian
tanda-tanda husnul khatimah. Mudah-mudahan kelak kita berada dalam
keadaan di atas ketika ajal itu menjelang. Aamiin.
Tips
Meraih Husnul Khatimah
Tak
berhenti hanya pada cita-cita atau keinginan. Husnul khatimah harus
diperjuangkan. Berikut ikhtiar yang bisa ditempuh oleh seorang hamba dalam menjemput
akhir hayat yang indah;
Pertama, sering
mengingat kematian dan siapkan diri demi menyambutnya. Kematian tidak untuk
ditakuti tapi untuk disiapkan menemuinya. Ibnu 'Umar r.a. pernah bertanya
kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, "Lalu Mukmin
manakah yang paling cerdas? Beliau bersabda, 'Yang paling banyak mengingat
kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk untuk alam
berikutnya. Itulah mereka yang paling cerdas'" (HR. Ibnu Majah). Yang
utama, persiapkan diri dengan meningkatkan takwa, yaitu semakin banyak menaati
perintah Allah SWT dan sekuat mungkin meninggalkan larangan-Nya.
Kedua, pahami ajal
adalah rahasia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tak ada satu pun
manusia mengetahui kelak di angka usia berapa hidupnya berakhir. Maka
pergunakan sisa usia dengan sebaik-baiknya. Ingat lima perkara, sebelum lima
perkara, kata Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Sehat sebelum sakit,
muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, hidup sebelum
mati.
Ketiga, istiqamah
beramal shalih. Semua orang hidup pasti bercita-cita husnul khatimah. Dipanggil
oleh Allah Ta'ala dalam keadaan terbaik, yaitu kala sedang beribadah atau
menunaikan amal shalih. Biasanya Allah Subhanahu Wa
Ta'ala mengambil nyawa manusia dalam keadaan sebagaimana kebiasaannya.
Bila dia seorang ahli shalat, maka Allah akan memanggilnya saat shalat. Banyak
kisah seseorang yang mati dalam posisi sujud atau menjadi imam shalat. Pun
sebaliknya. Jika biasa minum miras, Allah akan menjemput dalam kondisi mabuk.
![]() |
Ilustrasi ajal kapan saja dan di mana saja bisa datang. Foto: ASF/Canvapro |
Keempat, bila khilaf
berbuat dosa atau maksiat, segera memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala seraya taubatan nashuha, dan menebus kesalahan dengan
amal baik. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Setiap
anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan
adalah yang bertobat" (HR. Tirmidzi).
Kelima, berdoa
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberikan
penghujung usia yang baik. Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wasallam mengajarkan doa sebagai berikut,
اللَّهُمَّ
اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِمَهُ ، وَخَيْرَ أَيَّامِي
يَوْمَ أَلْقَاكَ
"Ya
Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya, dan jadikan sebaik-baik
amalku pada akhir hayatku, dan jadikan sebaik-baik hariku pada saat aku bertemu
dengan-Mu (di hari kiamat)" (HR. Ibnu As Sunni).
Oleh
karena itu, selama nyawa masih menempel di jiwa, nafas terhela, detak jantung
berirama, darah mengalir merata, artinya Allah Ta'ala masih memberi kesempatan
untuk terus memperbaiki amal, bertobat dari berbagai kesalahan. Hingga kelak
Dia menjemput kita dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin. []
Kontributor:
Puspita Satyawati
(Pemimpin
Redaksi Muslimah Inspiratif, Narasumber Kajian Islam)
Kirimkan Wakaf Jariyah untuk Pembangunan Asrama santri ke link https://linktr.ee/id.berbagikebaikan