ID.BERBAGIKEBAIKAN.COM- "Baju baru alhamdulillah. Tuk dipakai di hari raya. Tak punya pun tak apa-apa. Masih ada baju yang lama." Lagu Baju Baru ini biasanya muncul setiap jelang Ramadhan dan lebaran. Tapi ternyata sekarang saja iklan baju lebaran mulai bertebaran. Meski Hari Raya Idul Fitri masih enam bulan lagi, sebagian masyarakat merasa perlu untuk mencicil membeli sarimbit baju lebaran untuk keluarga. Warganet pun nampak antusias merespons iklan-iklan tersebut.
Di website-nya, Eth**a
Collection sejak Juli 2024 telah membuat promosi bertajuk Inspirasi Sarimbit
Keluarga Persiapan untuk Acara Lebaran 2025. Selain itu, sejak sebulanan lalu
di akun YouTube-nya, beberapa brand baju Muslim juga telah merilis promo
Sarimbit Keluarga 2025. Di akun Tiktok, beberapa produsen juga sudah mengunggah
katalog baju sarimbit lebaran 2025.
Alasan masyarakat sejak
sekarang mempersiapkan sarimbit keluarga untuk merayakan lebaran yang jatuh
pada akhir Maret 2025 pun beragam. Ada yang mengaku mampu membeli baju baru
hanya setahun sekali, sehingga sekalian untuk merayakan lebaran. Lalu ada yang
beralasan menyiapkan sejak saat ini agar nanti tidak berbarengan dengan membeli
kebutuhan lain. Seperti sembako yang harganya seringkali melejit jelang
Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Begitulah cara sebagian
orang mengungkapkan kebahagiaan menyambut datangnya lebaran meski masih berlangsung
tahun depan. Sah-sah saja asal tidak memaksakan keadaan, terlebih bila sedang
tak punya banyak uang.
Tren baju lebaran mulai bermunculan. Foto: ASF/Canvapro
Persiapan Ruhiyah
Terkait merayakan lebaran, Ibnu Hajar Al ‘Asqallani dalam Fathul
Bari menyebutkan, “Menunjukkan kegembiraan dalam hari-hari raya adalah salah
satu ciri/syi’ar agama” (Ibnu hajar al-‘Asqallani, Fathul Bari, [Beirut: Darul
Ma’rifah, 1379], jilid II, hal. 443).
Beliau menggarisbawahi pentingnya menyatakan kegembiraan dalam momen
spesial keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri. Berbahagia dengan menyantap
makanan enak, memakai pakaian baru, serta memberi sedekah tanpa harus berlebihan.
Hal itu merupakan wujud rasa syukur atas nikmat-Nya, memperkuat ikatan sosial,
serta mempererat hubungan dengan kerabat.
Meski demikian hindari sikap bermewah-mewahan dan pemborosan. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebihan dan sikap sombong” (HR. Abu Dawud). Dalam konteks menyambut lebaran, tentu pesan Rasulullah tersebut dapat kita praktikkan. Hindari pengeluaran untuk membeli pakaian baru, makanan lezat, atau dekorasi rumah secara berlebihan.
Syekh
Al Bujairimi telah mengingatkan kita tentang esensi lebaran. Kata beliau,
"Hari raya bukanlah untuk mereka yang hanya memakai pakaian baru, tetapi
untuk mereka yang ketaatannya bertambah. Dan bukan pula untuk mereka yang
berhias dengan pakaian dan perhiasan, namun untuk mereka yang dosa-dosanya
diampuni” (Al-Bujarimi, Tuhfatul Habib bi Syarhil Khathib, [Beirut: Darul Fikr,
1995], jilid II, hal. 218).
Oleh karena itu,
penyambutan Ramadhan dengan persiapan ruhiyah tentu lebih utama. Berikut
beberapa persiapan yang bisa kita lakukan;
Pertama, persiapan nafsiyah (jiwa). Kita merasa gembira
menyambutnya dan berdoa agar dipertemukan dengan Ramadhan. Kedua,
persiapan jasadiyah (fisik). Jaga kesehatan agar tubuh bugar. Perhatikan
pola makan, istirahat cukup, serta aktif berolah raga.
Ketiga, persiapan program kegiatan Ramadhan antara lain;
mengoptimalkan amalan penghapus dosa (shaum dan qiyamul lail),
memperbanyak doa, serta aktivitas fastabiqul khairat seperti tilawah dan
tadabbur Al-Qur'an, sedekah, i'tikaf, umroh, mencari nafkah, tebar
perdamaian, menuntut ilmu, dan dakwah.
Keempat, persiapan maliyah (dana). Untuk menambah sedekah,
infak, memberi takjil, dan lain-lain. Kelima, persiapan ilmu. Dalam
rangka untuk menyegarkan kembali pemahaman tentang hukum-hukum yang terkait
Ramadhan.
Kelima, persiapan teknis. Hal lain-lain yang menunjang bisa
diupayakan persiapannya sebelum Ramadhan agar tidak mengurangi optimalisasi
ibadah. Misalnya membeli baju baru untuk lebaran, stok makanan kering, dan
seterusnya.
Demikian berbagai persiapan yang bisa kita lakukan. Semua
dilakukan dalam suasana ruhiyah. Semoga menjadi Ramadhan berkesan, takwa
pun tertingkatkan.
Ilustrasi persiapan Ramadhan sambut dengan amal shalih. Foto: ASF/Canvapro
Rasulullah Sambut Ramadhan
Dalam
menyambut bulan penuh berkah ini, kita dapat mencontoh Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wasallam yang menjemput Ramadhan dengan persiapan
terbaiknya. Berikut beberapa hal yang beliau lakukan;
Pertama, memperbanyak puasa sunah. Menjelang Ramadhan Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wasallam biasa memperbanyak puasa sunah terutama
di bulan Sya'ban. Aisyah radhiyallahu anha mengatakan, “Saya tidak pernah
mengetahui Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan
saya tidak pernah mengetahui beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan
Sya’ban” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua, berdoa ketika melihat hilal Ramadhan. Doa yang beliau contohkan sebagai
berikut, “Ya Allah, jadikanlah bulan ini membawa keamanan, keimanan,
keselamatan, keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, wahai bulan petunjuk dan
kebaikan” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi).
Ketiga, memberi kabar gembira. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah
Shalallahu
Alaihi Wasallam memberikan kabar kepada umatnya mengenai
kedatangan bulan Ramadhan dan keberkahan di dalamnya. “Telah datang kepada
kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa
padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup.
Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik
dibandingkan seribu bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh
ia terhalangi.”
Keempat, mengajak mengerjakan banyak amal shalih. Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wasallam mendorong umatnya agar mengerjakan banyak
amal shalih, baik menjelang atau saat Ramadhan tiba. Beliau memberikan motivasi
pada para sahabat dengan kabar berupa limpahan pahala atas kebaikan yang
dikerjakan. Maka kita juga dapat mengajak saudara sesama Muslim untuk memperbanyak
ibadah dan amal shalih sebagai bentuk persiapan menyambut Ramadhan.
Demikianlah beberapa kebiasaan Rasulullah
Shalallahu
Alaihi Wasallam dalam menyambut Ramadhan.
Sebagai umatnya, tentu kita menjadikan beliau sebagai suri teladan terbaik.
Semoga dengan mengerjakan beberapa amalan di atas menjadikan diri ini lebih
siap dan tangguh hadapi Ramadhan. Jangan lupa panjatkan agar kita dipertemukan
dengan bulan nan mulia.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى
رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah
(umur) kami kepada bulan Ramadhan” (HR. Ahmad). []
Kontributor:
Puspita Satyawati
(Pemimpin Redaksi Muslimah Inspiratif, Narasumber Kajian Islam)
Wakaf Jariyah untuk Sarana Air Bersih ke https://linktr.ee/id.berbagikebaikan