Monday, September 30, 2024

Tren Sarimbit Lebaran: Bagaimana Seharusnya Sambut Ramadhan?

Tips Sambut Ramadhan

 

ID.BERBAGIKEBAIKAN.COM- "Baju baru alhamdulillah. Tuk dipakai di hari raya. Tak punya pun tak apa-apa. Masih ada baju yang lama." Lagu Baju Baru ini biasanya muncul setiap jelang Ramadhan dan lebaran. Tapi ternyata sekarang saja iklan baju lebaran mulai bertebaran. Meski Hari Raya Idul Fitri masih enam bulan lagi, sebagian masyarakat merasa perlu untuk mencicil membeli sarimbit baju lebaran untuk keluarga. Warganet pun nampak antusias merespons iklan-iklan tersebut.

Di website-nya, Eth**a Collection sejak Juli 2024 telah membuat promosi bertajuk Inspirasi Sarimbit Keluarga Persiapan untuk Acara Lebaran 2025. Selain itu, sejak sebulanan lalu di akun YouTube-nya, beberapa brand baju Muslim juga telah merilis promo Sarimbit Keluarga 2025. Di akun Tiktok, beberapa produsen juga sudah mengunggah katalog baju sarimbit lebaran 2025.

Alasan masyarakat sejak sekarang mempersiapkan sarimbit keluarga untuk merayakan lebaran yang jatuh pada akhir Maret 2025 pun beragam. Ada yang mengaku mampu membeli baju baru hanya setahun sekali, sehingga sekalian untuk merayakan lebaran. Lalu ada yang beralasan menyiapkan sejak saat ini agar nanti tidak berbarengan dengan membeli kebutuhan lain. Seperti sembako yang harganya seringkali melejit jelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Begitulah cara sebagian orang mengungkapkan kebahagiaan menyambut datangnya lebaran meski masih berlangsung tahun depan. Sah-sah saja asal tidak memaksakan keadaan, terlebih bila sedang tak punya banyak uang.

 

TREN SARIMBIT 2025
Tren baju lebaran mulai bermunculan. Foto: ASF/Canvapro

Persiapan Ruhiyah

Terkait merayakan lebaran, Ibnu Hajar Al ‘Asqallani dalam Fathul Bari menyebutkan, “Menunjukkan kegembiraan dalam hari-hari raya adalah salah satu ciri/syi’ar agama” (Ibnu hajar al-‘Asqallani, Fathul Bari, [Beirut: Darul Ma’rifah, 1379], jilid II, hal. 443).

Beliau menggarisbawahi pentingnya menyatakan kegembiraan dalam momen spesial keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri. Berbahagia dengan menyantap makanan enak, memakai pakaian baru, serta memberi sedekah tanpa harus berlebihan. Hal itu merupakan wujud rasa syukur atas nikmat-Nya, memperkuat ikatan sosial, serta mempererat hubungan dengan kerabat.

Meski demikian hindari sikap bermewah-mewahan dan pemborosan. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebihan dan sikap sombong” (HR. Abu Dawud). Dalam konteks menyambut lebaran, tentu pesan Rasulullah tersebut dapat kita praktikkan. Hindari pengeluaran untuk membeli pakaian baru, makanan lezat, atau dekorasi rumah secara berlebihan.

Syekh Al Bujairimi telah mengingatkan kita tentang esensi lebaran. Kata beliau, "Hari raya bukanlah untuk mereka yang hanya memakai pakaian baru, tetapi untuk mereka yang ketaatannya bertambah. Dan bukan pula untuk mereka yang berhias dengan pakaian dan perhiasan, namun untuk mereka yang dosa-dosanya diampuni” (Al-Bujarimi, Tuhfatul Habib bi Syarhil Khathib, [Beirut: Darul Fikr, 1995], jilid II, hal. 218).

Oleh karena itu, penyambutan Ramadhan dengan persiapan ruhiyah tentu lebih utama. Berikut beberapa persiapan yang bisa kita lakukan;

Pertama, persiapan nafsiyah (jiwa). Kita merasa gembira menyambutnya dan berdoa agar dipertemukan dengan Ramadhan. Kedua, persiapan jasadiyah (fisik). Jaga kesehatan agar tubuh bugar. Perhatikan pola makan, istirahat cukup, serta aktif berolah raga.

Ketiga, persiapan program kegiatan Ramadhan antara lain; mengoptimalkan amalan penghapus dosa (shaum dan qiyamul lail), memperbanyak doa, serta aktivitas fastabiqul khairat seperti tilawah dan tadabbur Al-Qur'an, sedekah, i'tikaf, umroh, mencari nafkah, tebar perdamaian, menuntut ilmu, dan dakwah.

Keempat, persiapan maliyah (dana). Untuk menambah sedekah, infak, memberi takjil, dan lain-lain. Kelima, persiapan ilmu. Dalam rangka untuk menyegarkan kembali pemahaman tentang hukum-hukum yang terkait Ramadhan.

Kelima, persiapan teknis. Hal lain-lain yang menunjang bisa diupayakan persiapannya sebelum Ramadhan agar tidak mengurangi optimalisasi ibadah. Misalnya membeli baju baru untuk lebaran, stok makanan kering, dan seterusnya.

Demikian berbagai  persiapan yang bisa kita lakukan. Semua dilakukan dalam suasana ruhiyah. Semoga menjadi Ramadhan berkesan, takwa pun tertingkatkan.

 

perbanyak ibadah sambut Ramadhan
Ilustrasi persiapan Ramadhan sambut dengan amal shalih. Foto: ASF/Canvapro

Rasulullah Sambut Ramadhan

Dalam menyambut bulan penuh berkah ini, kita dapat mencontoh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang menjemput Ramadhan dengan persiapan terbaiknya. Berikut beberapa hal yang beliau lakukan;

Pertama, memperbanyak puasa sunah. Menjelang Ramadhan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam biasa memperbanyak puasa sunah terutama di bulan Sya'ban. Aisyah radhiyallahu anha mengatakan, “Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah mengetahui beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Sya’ban” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, berdoa ketika melihat hilal Ramadhan. Doa yang beliau contohkan sebagai berikut, “Ya Allah, jadikanlah bulan ini membawa keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, wahai bulan petunjuk dan kebaikan” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi).

Ketiga, memberi kabar gembira. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam memberikan kabar kepada umatnya mengenai kedatangan bulan Ramadhan dan keberkahan di dalamnya. “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”

Keempat, mengajak mengerjakan banyak amal shalih. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mendorong umatnya agar mengerjakan banyak amal shalih, baik menjelang atau saat Ramadhan tiba. Beliau memberikan motivasi pada para sahabat dengan kabar berupa limpahan pahala atas kebaikan yang dikerjakan. Maka kita juga dapat mengajak saudara sesama Muslim untuk memperbanyak ibadah dan amal shalih sebagai bentuk persiapan menyambut Ramadhan.

Demikianlah beberapa kebiasaan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam dalam menyambut Ramadhan. Sebagai umatnya, tentu kita menjadikan beliau sebagai suri teladan terbaik. Semoga dengan mengerjakan beberapa amalan di atas menjadikan diri ini lebih siap dan tangguh hadapi Ramadhan. Jangan lupa panjatkan agar kita dipertemukan dengan bulan nan mulia.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah (umur) kami kepada bulan Ramadhan” (HR. Ahmad). []

 

Kontributor: Puspita Satyawati

(Pemimpin Redaksi Muslimah Inspiratif, Narasumber Kajian Islam)


Wakaf Jariyah untuk Sarana Air Bersih ke https://linktr.ee/id.berbagikebaikan