Monday, September 2, 2024

Keajaiban Memaafkan

Keajaiban Memaafkan

 

ID.BERBAGIKEBAIKAN.COM-"Maafin orang itu ya? Ga mau!" Kalimat ini tengah nge-tren di TikTok. Banyak warganet mengunggahnya disertai foto atau video mereka. Lalu bagaimana komentar lainnya?


"Gamauuu sampe kapan punn."

"Biar pun mulutku memaafkan tapi hatiku masi menyimpan dendam yang sangat dalam."

"Gamau dan gakan mau, biarin dikata dendaman juga."

"Maafin sih cuma kalo diinget2 sakit banget."

"Masih sakit hati sampe sekarang."

"Bukan gamau maafin, tapi jujur sakit banget."


Dari sebuah unggahan, komentar-komentarnya nyaris seragam. Mayoritas menyatakan sulit untuk bisa memaafkan. Ya, siapa sih yang tak sakit hati bila diperlakukan tidak baik? Entah itu secara lisan; dicaci-maki, dihina, difitnah, atau dengan tindakan; dipukul, ditendang, ditampar, dan lain-lain.


Meski terkesan negatif, rasa ini adalah anugerah Ilahi. Salah satu bentuk dari naluri mempertahankan diri (gharizatul baqa'). Sakit hati pasti ada dalam diri manusia karena bagian dari penciptaannya dan secara fitrah ada bersama eksistensi manusia. Seperti halnya manifestasi naluri mempertahankan diri lainnya, misalnya rasa takut, gelisah, membela diri, dan sebagainya.

Ilustrasi sakit hati adalah hal wajar. Foto: Indonesia Berbagi Kebaikan/Canvapro


Hanya saja meski wajar adanya, sakit hati jangan dipelihara ya. Apalagi dibiarkan lama bersarang di dada. Karena rasa ini begitu menyiksa jiwa. Bahkan berpengaruh pada kesehatan raga. Bila sakit hati menggerogoti, hidup dipenuhi rasa sedih, marah, kecewa. Akibatnya orang akan memiliki kecemasan berlebihan hingga gangguan fisik seperti nyeri dada, sulit bernafas, hingga asam lambung naik. Maka agar semua rasa negatif itu sirna dan hidup kita jadi lebih bahagia, maafin yuk!

 

Maafin Yuk!

Memaafkan. Satu kata yang mudah diucapkan. Tapi tidak semua orang mampu melakukan. Tak mudah memang.  Dibutuhkan hati lapang dan pemikiran yang tak lagi pusing dengan dunia. Sejatinya, orang yang mudah memaafkan tidak lagi berharap balasan apa-apa. Biasanya orang yang mudah melakukan ini, segala aktivitasnya di dunia dilakukan dengan sungguh-sungguh, fokus dan tawakal sehingga percaya pada hasil akhir di tangan-Nya.


Dalam Islam, memaafkan merupakan sifat terpuji dan bagian dari akhlak mulia yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada para Nabi dan hamba-Nya. Allah Ta'ala berfirman, “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh." (QS. Al A’raaf: 199).


Adapun balasan bagi orang yang memaafkan kesalahan orang lain antara lain; pertama, pahala dari Allah yang tidak terbatas. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala, “Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, pahalanya atas (tanggungan) Allah. (QS. Asy Syuara: 40).


Kedua, kemuliaannya bertambah di mata Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah SWT akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya. (HR. Muslim).


Ketiga, surga. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Kelak pada hari kiamat, ada pemanggil yang menyeru, 'Di manakah orang-orang yang memaafkan orang lain? Kemarilah kepada Rabb kalian dan ambillah pahala kalian!' Dan wajib bagi setiap Muslim bila suka memaafkan maka Allah masukkan dia ke dalam surga-Nya.” (HR. Ibnu Abbas).

Keempat, jiwa lebih tenang dan fisik lebih sehat. Saat seseorang menyimpan sakit hati atau dendam dalam kurun waktu lama, tentu hatinya selalu diliputi rasa gelisah. Solusi terbaiknya adalah memaafkan kesalahan orang lain, sehingga rasa dendam bisa lenyap dan hati jauh lebih tenang. Gangguan fisik pun menghilang.


Demikian balasan atau keutamaan yang akan diraih bagi orang yang mampu memaafkan kesalahan orang lain. Besarnya balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala bagi para pemaaf tentu sebanding dengan sulitnya upaya memaafkan. Inilah the power of forgiveness. Kekuatan untuk memaafkan.

 

Memaafkan Orang Sebelum Tidur

Ada kisah seorag sahabat yang dijamin masuk surga karena amalan rutinnya sebelum tidur. Apakah amalannya? Sebelum tidur orangtersebut selalu memaafkan orang-orang yang berbuat salah pada dirinya.


Mungkin orang menganggap amalan itu ringan tapi ternyata tak mudah dilakukan banyak orang, bahkan banyak sahabat yang tidak mampu mengerjakan amalan tersebut.

Masuk surga jalur memaafkan
Kisah Shahabat Rasulullah masuk surga jalur memaafkan. Foto: Indonesia Berbagi Kebaikan/Canvapro

Suatu hari, saat Abdullah bin Amr bin Ash sedang duduk di masjid bersama Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam dan para sahabat lain, Beliau mengatakan seorang ahli surga akan masuk ke dalam masjid tersebut. Saat itu, mata para sahabat tertuju pada pintu masjid. Lalu masuklah seorang sahabat kemudian duduk. Namun, wajah sahabat itu tidak dikenal. Namanya pun banyak yang tidak tahu.


Pada hari kedua, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam kembali mengulangi perkataan beliau, "Akan masuk seorang ahli surga ke dalam masjid." Tak berapa lama, masuklah orang yang sama. Kemudian dia duduk.


Hari ketiga Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam kembali mengulangi perkataan beliau, "Akan masuk seorang ahli surga ke dalam masjid." Lalu masuklah orang yang sama. Setelah masuk dia duduk.


Abdullah bin Amr penasaran dengan sahabat yang disebut Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam selama tiga hari berturut-turut sebagai ahli surga. Kemudian dia bertamu ke rumah sahabat itu. Dia ingin mengetahui amalannya. Bagaimana ibadahnya?


Dia akhirnya menginap dan tidur satu kamar dengan sahabat tersebut. Selama berada di rumah sahabat itu, Abdullah bin Amr tidak menemukan amalan yang istimewa. Sahabat tersebut tak terlihat shalat malam. Pada tengah malam, dia terkaget bangun, berdoa, berzikir, lalu tidur lagi. Jelang subuh bangun kemudian wudhu dan berangkat ke masjid. Paginya tak terlihat puasa sunah.


Abdullah bin Amr lantas menjelaskan tujuannya bertamu ke rumah sahabat itu. "Sebenarnya saya bertamu itu ingin mengetahui amalan apa yang Anda lakukan sehingga Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mengatakan Anda termasuk ahli surga. Sementara yang saya lihat tak ada yang istimewa."


Orang itu menjawab, "Seperti yang Anda lihat. Sebenarnya saya hanya begini saja, saya beribadah sesuai kemampuan. Tapi sebelum tidur saya selalu memaafkan semua orang yang berbuat salah pada saya. Saya bersihkan hati saya dari hasad, iri kepada kaum Muslim."


Kata Abdullah, "Karena amalan itulah Allah memuliakan kamu. Dan itu yang tidak kami miliki karena kadang jengkel kepada orang yang menyakiti."


Masya Allah... amalan yang seakan ringan. Tapi tak semua hamba mampu melakukannya bukan? Semoga kita tumbuh menjadi pribadi pemaaf sehingga layak mendapat balasan berupa surga dari-Nya. Aamiin. []

 

 

Kontributor: Puspita Satyawati (Pemimpin Redaksi Muslimah Inspiratif, Narasumber Kajian Islam)


Pilih dan Kirimkan Wakaf Jariyah Terbaik Kesukaanmu ke https://linktr.ee/id.berbagikebaikan