ID.BERBAGIKEBAIKAN.COM- "Allah yang menghidupkan dan mematikan. Dan Allah Mahamengetahui semua tindakan. Jika seorang pemimpin pergi, yang lain akan muncul."
Tak lama, setelah mengucapkan kalimat tersebut, Ismail Haniyeh pun syahid (Rabu, 31/8/2024). Diduga akibat bom selundupan agen Mossad (dinas intelijen asing zionis) di wisma tempatnya menginap di Teheran, Iran. Seolah telah mendekati ajal, Haniyeh mengucapkannya saat berbicara dengan Khamenei yang disiarkan televisi. Hal itu mencerminkan keyakinan kokoh yang membentuk pandangan hidup dan ketegasan sikapnya menghadapi krisis Palestina selama ini (voa.com, 3/8/2024).
Bagi
warga Palestina, Haniyeh dan seluruh pimpinan Hamas adalah para pejuang
pembebasan dari pendudukan zionis Israel. Sosok yang mendedikasikan segenap
hidupnya demi membela Al Aqsha dan Tanah Para Nabi. Yang menjaga perjuangan
rakyat Gaza agar tetap menyala ketika diplomasi internasional kandas, resolusi
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) bak macan ompong, dan seruan pembelaan para
pemimpin negara hanyalah basa-basi yang basi.
![]() |
Ismail Haniyeh pemimpian politik Hamas. Foto: Amazing Sedekah/Canvapro |
Percaya
Janji-Nya
Tak
hanya Haniyeh yang syahid. Pada April lalu, serangan udara Israel merenggut
nyawa tiga putranya (Hazem, Amir, dan Mohammad) serta empat cucunya. Selain
itu, setidaknya 60 anggota keluarganya turut menjadi korban kekejian zionis.
Belum
lagi korban warga Gaza lainnya. Jumlah warga Palestina yang tewas akibat
serangan zionis laknatullah telah melampaui 38.000 warga dan korban
luka-luka menjadi 87.445 orang. Sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan
dan jalan-jalan. Sementara ambulans serta kru pertahanan sipil tidak dapat
menjangkau mereka (kompas.com, 5/7/2024).
Meskipun
hidup di tengah derita berkepanjangan entah hingga kapan; rumah hancur,
logistik minim, air bersih nyaris tak
ada, sarana kesehatan terbatas, tapi tak menyurutkan ghirah perjuangan.
Walau hidup di antara desingan peluru, lontaran rudal, dan dentuman bom, namun
mereka terus bertahan. Bagi banyak orang, hidup puluhan tahun dalam suasana perang
tentu tak mudah. Akan membuat diri lemah, putus asa, bahkan rasanya ingin bunuh
diri saja.
Tapi
lihatlah saudara-saudara kita di Palestina! Fisik mereka memang payah, pikiran
mulai lelah, tapi mereka terus bergerak. Berjuang mempertahankan tanah mereka.
Melawan penjajah Israel dengan apa yang dipunya.
Ya,
mereka begitu luar biasa. Kekuatan yang nyaris tanpa batas. Kenapa? Karena
mereka punya iman. Imanlah yang mengubah kata derita menjadi bara perjuangan
yang terus menyala. Imanlah yang mengingatkan warga Gaza akan perintah-Nya.
Allah subhanahu wa Taala telah berfirman, “Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah ia seimbang
dengan serangannya terhadap kalian” (QS. Al Baqarah: 194).
Allah SWT juga
memerintahkan, “Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan
usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian.” (QS. Al-Baqarah: 191).
Maka majulah
mereka ke medan perang demi menyambut seruan Allah. Melakukan jihad defensif
demi mempertahankan wilayah kaum Muslimin dari hegemoni zionis. Narasi dilawan
dengan narasi. Opini dilawan dengan opini. Perang dilawan dengan perang (jihad
fii sabilillah). Bukan dengan bermanis muka atau bersahabat dengan para
penjajah.
Merekalah
orang-orang yang selalu percaya akan janji Allah SWT. Bahkan andai seluruh
dunia tutup mata, tak lagi mengarahkan pandangannya ke Gaza, itu tak akan
mengurangi husnuzan mereka bahwa Allah SWT akan mendatangkan nashrullah-Nya
kelak.
Tak berhenti pada
keyakinan. Mereka menjemput janji dari Rabb-nya dengan ikhtiar disertai sabar
dan tawakal. Para pejuang Gaza sangat memahami makna firman Allah SWT berikut, "Wahai
orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (QS. Muhammad: 7).
Inilah
the power of iman. Para pejuang di
Gaza sukses membina diri dengan iman yang bukan kaleng-kaleng. Tapi iman
produktif. Sebuah keyakinan pada Allah SWT yang melahirkan semangat berjuang,
motivasi terus bergerak, meski di tengah himpitan kesulitan (penderitaan)
dengan hanya mengharap ridha serta pertolongan-Nya. Masya Allah...
Yakin
Kabar Gembira Rasul-Nya
Tak hanya percaya janji-Nya dalam Al-Qur'an, penduduk Gaza iuga meyakini kabar gembira dari
Rasulullah SAW dalam hadis-hadis yang menggambarkan masa depan Palestina. Sebuah hadis
menjelaskan, Allah SWT menjamin Palestina tetap
berdiri kuat dan menjadi tempat berharga bagi umat Islam hingga akhir zaman. Meski kaum zionis terus menyerang mereka.
![]() |
Peta Palestina yang terus terkikis wilayahnya. Foto: Amazing Sedekah/Canvapro |
Dalam hadis yang diriwayatkan
oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Rasulullah SAW bersabda:
"Akan senantiasa ada
sekelompok umatku yang menegakkan agama Allah. Orang-orang yang memusuhi mereka
maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan
bahaya terhadap mereka. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan
Allah. Malik bin Yakhamir menyahut, 'Mu'adz bin Jabal mengatakan bahwa
mereka berada di Syam. Mu'awiyah berkata, 'Lihatlah, ini Malik menyebutkan
bahwa ia telah mendengar Mu'adz bin Jabal mengatakan bahwa kelompok tersebut
berada di Syam'" (HR. Bukhari Muslim).
Adapun negeri Syam yang dimaksud dalam hadis di
atas adalah negara Palestina.
Mereka pun bersemangat menyambut kabar akan
kembalinya kejayaan peradaban Islam untuk kedua kalinya di Palestina. Dari Abdullah bin Hawalah Al-Azdi, Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau
melihat kekhilafahan telah turun di bumi Al Maqdis (Baitul Maqdis, Palestina),
maka itu pertanda telah dekatnya berbagai goncangan, kegundahgulanaan, dan
peristiwa-peristiwa besar. Bagi umat manusia, kiamat lebih dekat kepada mereka
daripada dekatnya telapak tanganku kepada kepalamu ini" (HR. Abu
Dawud).
Hadis di atas menyebutkan
bahwa kekhilafahan Islam akan kembali berdiri di Palestina. Insya Allah...
Demikianlah, iman telah
membuat para penduduk (pejuang) Gaza memiliki daya tahan sekaligus daya juang
tak terkalahkan. Dari mereka, kita belajar keteguhan untuk terus "berjual
beli" dengan Allah SWT sebagai satu-satunya jenis "perniagaan"
yang tak pernah merugi, karena balasannya adalah jannah.